CELOTEHRIAU--Krisis sampah di Kota Pekanbaru yang terjadi sejak awal tahun 2021 masih belum tuntas. Pasalnya masih terjadi penumpukan sampah yang meninggalkan aroma bau busuk dan pemandangan yang kurang sedap dilihat.
Hampir diseluruh Kacamatan di Kota Pekanbaru disejumlah titik masih terjadi penumpukan. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terdata ada 1000 ton sampah dimana 800 ton diantaranya diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Muara Fajar.
Habisnya kontrak dengan pihak ketiga sebagai otoritas jasa pengangkutan sampah menjadi pangkal bala semua persoalan sampah di Kota Pekanbaru.
Hal inilah yang membuat Babinsa Kelurahan Sukaramai Pelda Herman Cokro dan Serda Sumarsono sebagai bagian dari Satgas Lingkungan Asri Korem 031 WB bersama anggota Koramil 02/Kota Kodim 0301/Pekanbaru dan warga RW 03 melakukan karya Bhakti pembersihan dan pengangkutan sampah di Jalan HOS Cokroaminoto Kelurahan Sukaramai Kecamatan Pekanbaru Kota.
Selain Babinsa, turut dalam giat pagi itu, Bhabinkamtibmas Aipda Adino, Ketua RW 03 Muhammad Fadil dan Ketua RT 02 Ismail Marzuki.
" Sejatinya gotong royong ini adalah giat rutin Babinsa dalam mengatasi persoalan sampah.Sebagai bagian dari Satgas Lingkungan Asri Korem 031 WB, kami ingin menciptakan Pekanbaru sebagai ibukota provinsi Riau bebas sampah," kata Pelda Herman Cokro
Sebagai pembina diwilayah teritorial, Babinsa berharap seluruh elemen bahu-membahu mengatasi persoalan sampah, karena
penumpukan sampah berpotensi menjadi penularan penyakit bagi warga kota Pekanbaru.
Ya, akibat sampah yang betebaran diletakkan di ruang terbuka dan jika digali kucing, anjing dan tikus maka sampah tersebut selain berbau menyengat dikerubuti lalat dan berpotensi menebar kuman penyakit."Jadi, mari bersama kita ciptakan Pekanbaru bebas sampah," ajaknya.